Rabu, 02 Juni 2010

mendadak sendu

Here with me again. Gatau kenapa, malam ini aku mendadak sendu. Apalagi setelah tadi sempet denger lagunya Anggun yg Want You Want Me. Oh I'm so adore the lyrics. Itu kata si Anggun, kisah nyata lho terinspirasi fansnya yg ngikutin dia kemana-mana, kirim surat berpuluh-puluh kali, tau aja jadwal kegiatan Anggun. Nah dari situ muncul lagu ini, kurang jelas juga sih, lagunya yg bikin Anggun atau si Fansnya, krn surat" dari fansnya itu kebanyakan isinya puisi" gitu. Hmm. Check out the lyrics.
I'm here give me a glance, been following you like a shadow
This is how I spent my time dreaming about our days tomorrow
Another day has gone bye another moon another sun
I can wait for you my love
Don't want to do any harm
just find a gate to your attention

Sometimes I walk away 'cause I know that we can't ever be together
Sometimes I close my mind I can't keep this love for myself any longer
Somehow I have to find the right time to say that
I want you to want me, Even in my dreams

I hope yo know who I am through all the letters I have sent you
I know I'm not the only one wanting and dreaming about you
Two different world between us, you're on the spotlights far from my touch
I can't wait here forever
For a sign from your eyes
the magic I wish I could have

Should've walked away 'cause I knew that we can't ever be together
Should've closed my mind should've known that this love can't go any further
Should've stopped myself from this dream
'cause life will never want you to want me
even in my dreams
In my dreams

Really, I love the words, all the sentences, ungkapan hati, keliatan kalo ngareeeep banget, tapi dia sadar kalo kita tuh udh ga mungkin banget bersama. Lagu ini sedikit banyak juga menginspirasiku, menjadi persembahan utk seseorang yang belum pernah ku sentuh bahkan ku kenal. Lho, kok gitu? Iya, aku cuma sekedar tau. Dan dia sukses bikin penasaran bertahun-tahun. Ga salah juga kalo aku dikatain org" bodoh. Emg bodoh kalo urusan asmara. Hadeehh -.-'
Anw, liriknya tetep juara!

pilwali 2010

Gatau kenapa pilwali kali ini, benar-benar dibuat harap-harap cemas. Mama, papa, kakak, sodara, semua, pada cemas. Aku jadi keikutan kan yaa.. Mengapa? Karena sebenarnya sedang dipertaruhkan pemimpin yg benar" baik dan pemimpin abal". Maaf kalau bahasaku kasar, aku bingung harus menggunakan kata apa. Dari beberapa calon yg ada, ada 2 kandidat calon yg pernah mendzolimi keluargaku, begitu menurut mama. Sayangnya, kansnya untuk menang sangat besar. Orang" ini mempunyai pencitraan yang baik di media massa, membanggakan prestasi" yg telah mrk capai. Mungkin mama lupa atau tak sadar, bahwa media massa bisa menjadi alat kampanye yg hebat, terlepas dari sogok-menyogok salah satu media, namun kemasan yg dibuat, berita yg disiarkan, dan tawaran persuasif dari kandidat ini sudah sangat baik. Banner dan sebagainya dibuat menarik, bukan hanya gambar si calonnya tp foto" remaja di kota ini, atau foto" tokoh rakyat kecil. Sesungguhnya itulah yg menarik perhatian. Mama mungkin lupa, pemeran antagonis di sinetron" selalu hidup lebih lama, selalu berinovasi agar tujuan mrk tercapai, sekali lagi terlepas dari mrk jahat atau baik, tp mrk mempunyai usaha yg besar agar menarik perhatian. Aku memang mengikuti saran orang tua untuk menyoblos calon sesuai dengan keinginan mrk, aku pun tak ingin keluargaku disakiti terus-menerus, aku juga ga mau papa ga bisa kerja seperti dulu, atau papa memperoleh kesempatannya sekali lagi, menjadi yg terbaik di instansi tersebut. Banyak orang-orang yang tau bahwa calon tersebut memang tidak baik, tapi mungkin lebih banyak 2x dan beranggapan bahwa calon tersebut merupakan pemimpin yg baik, pekerja keras, dan merakyat. Pendapatku sih, masih belom jelas, krn memang belom ditakdirkan secara pasti siapa yg menang. Sebisa mungkin ya itu, si calon yg dijagokan mama papa, krn terbiasa pengajian bersama. Terlepas dari siapapun yang menang dalam pilwali ini, papa mampu bekerja dengan baik lagi, tidak menjadi kalah-kalahannya orang lagi, tidak ditutup rejekinya oleh beberapa pihak krn memang semua yang mengatur Allah. Kasian mama ga rela, kalo sampe bener" org itu yang menang pilwali tahun ini. Kasian mama, pernah menangis krn disakiti oleh orang itu. Semoga Allah memberi kebaikan baginya.

Selasa, 01 Juni 2010

remember me

Tepat hari ini, Selasa tanggal 1 Juni aku nonton Remember Me. Ga nyangka ada adegan konflik anak dengan ayahnya. Entah kenapa, dari semua cerita sedih, kisah nyata, seluruh cerita pengabdian tentang ibu, tidak bisa menghapus haru ku ketika cerita" ayah dipertontonkan, diperdengarkan, ataupun dipaparkan. Rasanya tenggorokanku mencekat menahan tangis. Aku tau ayah di keluarga sudah berlaku layaknya ayah, yang mengayomi dan menafkahi. Tapi rasanya sebagai anak perempuan, kelekatan antara ayah denganku tidak sebesar kisah ayah-anak di film Remember Me. Terkadang aku pun membayangkan bagaimana rasanya berpelukan dg ayah, atau menghampirinya ketika menangis, atau berbagi keluh kesah. Ayahku punya penyakit jantung, ayahku operasi untuk dipasang 2 ring ketika ku kelas 3 SMA, kini aku semester 6. Tau gejolak apa yg terjadi, ketika pikiran suka liar jalan" kesana kemari? Ya, setiap anak akan menyadari bahwa waktu terus berlalu dg cepat, hingga tidak ada satupun yg pernah menyadarinya. Hingga tidak ada satupun alarm diri mengingatkanku, bahwa, hey papa sudah semakin tua. Aku semakin takut, takut kehilangan, takut menerima kenyataan, takut sendiri, takut kesepian, takut tidak mampu menahan diri, takut ayah hilang. NOOOO. Please the Mighty God, aku mau mau mau dan tetap bersama selamanya bersama ayahku. Ya itu, org yang dulu pernah ku benci krn menyakiti ibuku. Orang yang keras kepala krn selalu melarangku bergaul, org yang jarang pulang ke rumah krn sibuk bekerja atau sibuk yang lainnya, entahlah. Orang yang manja yang selalu disiapkan segala sesuatunya bahkan untuk mengambil handuknya pun ia tak mau, atau untuk mengambil makanan ia terlalu enggan meninggalkan layar TV demi berita, politik, demi pengetahuan. Aku pernah benci dia, I know, but trully my heart can't escape the reality that I love him so much. I can't hold my tears, I song for you Dad, I pray for you Dad, I struggle for you Dad, I survive for you Dad, please be strong. I can't face without you. I'm not ready for lose anything around me, NO. NO. I'm just bad, I know, I'm just cruel I know. But you're the guardian, no matter what, you must save me. Aku tau papa, papa lelah, aku suka liat papa tidur, aku suka liat mama tidur, dan selalu berharap besok bisa ketemu mama papa. Ya Allah, beri kekuatan, aku mungkin bukan anak sholeh yg selalu menjalankan perintahMu, bimbing aku Ya Allah... Beri kesehatan untuk keluargaku, untuk org" sekitar, untuk cinta di dunia, untuk pejuang agamaMu Ya Allah.

Jumat, 21 Mei 2010

TRADISI UPACARA KEMATIAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA

Tiap daerah punya tradisi menghormati kematian. Jika di Bali kita kenal dengan istilah Ngaben, di Sumatera Utara, Sarimatua, maka di Tana Toraja dikenal dengan upacara Rambu Solo'. Persamaan dari ketiganya: ritual upacara kematian dan penguburan jenazah. Di Tana Toraja sendiri memiliki dua upacara adat besar yaitu Rambu Solo' dan Rambu Tuka. Rambu Solo' merupakan upacara penguburan, sedangkan Rambu Tuka, adalah upacara adat selamatan rumah adat yang baru, atau yang baru saja selesai direnovasi.

I. Upacara Kematian Di Tanah Toraja
Berikut saya akan menceritakan tentang Upacara Kematian Di Tanah Toraja. Rambu Solo' merupakan acara tradisi yang sangat meriah di Tana Toraja, karena memakan waktu berhari-hari untuk merayakannya. Upacara ini biasanya dilaksanakan pada siang hari, saat matahari mulai condong ke barat dan biasanya membutuhkan waktu 2-3 hari. Bahkan bisa sampai dua minggu untuk kalangan bangsawan. Kuburannya sendiri dibuat di bagian atas tebing di ketinggian bukit batu.
Karena menurut kepercayaan Aluk To Dolo (kepercayaan masyarakat Tana Toraja dulu, sebelum masuknya agama Nasrani dan Islam) di kalangan orang Tana Toraja, semakin tinggi tempat jenazah tersebut diletakkan, maka semakin cepat pula rohnya sampai ke nirwana.
Upacara ini bagi masing-masing golongan masyarakat tentunya berbeda-beda. Bila bangsawan yang meninggal dunia, maka jumlah kerbau yang akan dipotong untuk keperluan acara jauh lebih banyak dibanding untuk mereka yang bukan bangsawan. Untuk keluarga bangsawan, jumlah kerbau bisa berkisar dari 24 sampai dengan 100 ekor kerbau. Sedangkan warga golongan menengah diharuskan menyembelih 8 ekor kerbau ditambah dengan 50 ekor babi, dan lama upacara sekitar 3 hari.
Tapi, sebelum jumlah itu mencukupi, jenazah tidak boleh dikuburkan di tebing atau di tempat tinggi. Makanya, tak jarang jenazah disimpan selama bertahun-tahun di Tongkonan (rumah adat Toraja) sampai akhirnya keluarga almarhum/ almarhumah dapat menyiapkan hewan kurban. Namun bagi penganut agama Nasrani dan Islam kini, jenazah dapat dikuburkan dulu di tanah, lalu digali kembali setelah pihak keluarganya siap untuk melaksanakan upacara ini.
Bagi masyarakat Tana Toraja, orang yang sudah meninggal tidak dengan sendirinya mendapat gelar orang mati. Bagi mereka sebelum terjadinya upacara Rambu Solo' maka orang yang meninggal itu dianggap sebagai orang sakit. Karena statusnya masih 'sakit', maka orang yang sudah meninggal tadi harus dirawat dan diperlakukan layaknya orang yang masih hidup, seperti menemaninya, menyediakan makanan, minuman dan rokok atau sirih. Hal-hal yang biasanya dilakukan oleh arwah, harus terus dijalankan seperti biasanya.
Jenazah dipindahkan dari rumah duka menuju tongkonan pertama (tongkonan tammuon), yaitu tongkonan dimana ia berasal. Di sana dilakukan penyembelihan 1 ekor kerbau sebagai kurban atau dalam bahasa Torajanya Ma'tinggoro Tedong, yaitu cara penyembelihan khas orang Toraja, menebas kerbau dengan parang dengan satu kali tebasan saja. Kerbau yang akan disembelih ditambatkan pada sebuah batu yang diberi nama Simbuang Batu. Setelah itu, kerbau tadi dipotong-potong dan dagingnya dibagi-bagikan kepada mereka yang hadir.
Jenazah berada di tongkonan pertama (tongkonan tammuon) hanya sehari, lalu keesokan harinya jenazah akan dipindahkan lagi ke tongkonan yang berada agak ke atas lagi, yaitu tongkonan barebatu, dan di sini pun prosesinya sama dengan di tongkonan yang pertama, yaitu penyembelihan kerbau dan dagingnya akan dibagi-bagikan kepada orang-orang yang berada di sekitar tongkonan tersebut.
Seluruh prosesi acara Rambu Solo' selalu dilakukan pada siang hari. Siang itu sekitar pukul 11.30 Waktu Indonesia Tengah (Wita), kami semua tiba di tongkonan barebatu, karena hari ini adalah hari pemindahan jenazah dari tongkonan barebatu menuju rante (lapangan tempat acara berlangsung).
Jenazah diusung menggunakan duba-duba (keranda khas Toraja). Di depan duba-duba terdapat lamba-lamba (kain merah yang panjang, biasanya terletak di depan keranda jenazah, dan dalam prosesi pengarakan, kain tersebut ditarik oleh para wanita dalam keluarga itu).
Prosesi pengarakan jenazah dari tongkonan barebatu menuju rante dilakukan setelah kebaktian dan makan siang. Barulah keluarga dekat arwah ikut mengusung keranda tersebut. Para laki-laki yang mengangkat keranda tersebut, sedangkan wanita yang menarik lamba-lamba.
Dalam pengarakan terdapat urut-urutan yang harus dilaksanakan, pada urutan pertama kita akan lihat orang yang membawa gong yang sangat besar, lalu diikuti dengan tompi saratu (atau yang biasa kita kenal dengan umbul-umbul), lalu tepat di belakang tompi saratu ada barisan tedong (kerbau) diikuti dengan lamba-lamba dan yang terakhir barulah duba-duba.
Jenazah tersebut akan disemayamkan di rante (lapangan khusus tempat prosesi berlangsung), di sana sudah berdiri lantang (rumah sementara yang terbuat dari bambu dan kayu) yang sudah diberi nomor. Lantang itu sendiri berfungsi sebagai tempat tinggal para sanak keluarga yang datang nanti. Karena selama acara berlangsung mereka semua tidak kembali ke rumah masing-masing tetapi menginap di lantang yang telah disediakan oleh keluarga yang sedang berduka.
Iring-iringan jenazah akhirnya sampai di rante yang nantinya akan diletakkan di lakkien (menara tempat disemayamkannya jenazah selama prosesi berlangsung). Menara itu merupakan bangunan yang paling tinggi di antara lantang-lantang yang ada di rante. Lakkien sendiri terbuat dari pohon bambu dengan bentuk rumah adat Toraja. Jenazah dibaringkan di atas lakkien sebelum nantinya akan dikubur. Di rante sudah siap dua ekor kerbau yang akan ditebas.
Setelah jenazah sampai di lakkien, acara selanjutnya adalah penerimaan tamu, yaitu sanak saudara yang datang dari penjuru tanah air. Pada sore hari setelah prosesi penerimaan tamu selesai, dilanjutkan dengan hiburan bagi para keluarga dan para tamu undangan yang datang, dengan mempertontonkan ma'pasilaga tedong (adu kerbau). Bukan main ramainya para penonton, karena selama upacara Rambu Solo', adu hewan pemamah biak ini merupakan acara yang ditunggu-tunggu.
Selama beberapa hari ke depan penerimaan tamu dan adu kerbau merupakan agenda acara berikutnya, penerimaan tamu terus dilaksanakan sampai semua tamu-tamunya berada di tempat yang telah disediakan yaitu lantang yang berada di rante. Sore harinya selalu diadakan adu kerbau, hal ini merupakan hiburan yang digemari oleh orang-orang Tana Toraja hingga sampai pada hari penguburan. Baik itu yang dikuburkan di tebing maupun yang di patane' (kuburan dari kayu berbentuk rumah adat).
http://www.bloggertoraya.com/2009/03/upacara-kematian-di-tana-toraja.html

II. Upacara Kematian Brobosan Di Tanah Jawa
Salah satu upacara tradisional dalam adat istiadat kematian jawa adalah upacara Brobosan. Upacara Brobosan ini bertujuan untuk menunjukkan penghormatan dari sanak keluarga kepada orang tua dan leluhur mereka yang telah meninggal dunia. Upacara Brobosan diselenggarakan di halaman rumah orang yang meninggal, sebelum dimakamkan, dan dipimpin oleh anggota keluarga yang paling tua.
Tradisi Brobosan dilangsungkan secara berurutan sebagai berikut:
1) peti mati dibawa keluar menuju ke halaman rumah dan dijunjung tinggi ke atas setelah upacara doa kematian selesai,
2) anak laki-laki tertua, anak perempuan, cucu laki-laki dan cucu perempuan, berjalan berurutan melewati peti mati yang berada di atas mereka (mrobos) selama tiga kali dan searah jarum jam,
3) urutan selalu diawali dari anak laki-laki tertua dan keluarga inti berada di urutan pertama; anak yang lebih muda beserta keluarganya mengikuti di belakang.
Upacara tradisional ini menyimbolkan penghormatan sanak keluarga yang masih hidup kepada orang tua dan leluhur mereka.
http://gudeg.net/id/directory/84/713/Kematian-Brobosan.html







III. Analisis
Tradisi upacara kematian di Indonesia ini memang telah menjadi suatu kebudayaan bahkan dirasa bisa menarik perhatian wisatawan akan tradisi kematian tersebut. Dengan banyaknya suku di Indonesia, banyak pula tradisi kematian di Indonesia dengan bermacam-macam ritual.
Dalam hal ini saya membahas ritual kematian di Tanah Toraja dan di Jawa. Toraja sudah banyak dikenal orang dengan ritual kematiannya yang unik dan mewah. Toraja lebih dikenal dengan sebutan Tanah para raja-raja, di sana kita akan banyak menemukan rumah-rumah adapt khas toraja yang disebut dengan Tongkonan dan kuburuan para raja-raja juga kuburan adapt yang sangat unik dan hanya ditemukan di Toraja. Ritual kematian di Toraja sudah mempunyai nilai-nilai yang diturunkan secara turun-temurun. Apa yang dilakukan dalam pesta Rambu Solo sesungguhnya hanyalah sebuah simbol. Simbol dari sebuah tradisi yang turun temurun. Sebab, dalam pelaksanaan upacara ini, ada yang lebih penting; ada makna yang terkait erat dengan kepercayaan masyarakat. Bagi sebagian orang, tradisi ini bisa jadi dinilai sebagai pemborosan. Sebab, demikian besar biaya yang harus dikeluarkan untuk penyelenggaraannya. Bahkan, ada yang sampai tertunda berbulan-bulan untuk mengumpulkan biaya pelaksanaan upacara ini; bahkan yang menyatakan, orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk dihabiskan pada pesta kematian. Pandangan lain menyatakan, sungguh berat acara itu dilaksanakan. Sebab, orang yang kedukaan justru harus mengeluarkan biaya besar untuk pesta. Untuk diketahui, hewan-hewan yang dikorbankan dalam upacara itu, ternyata bukan hanya dari kalangan keluarga yang meninggal, tetapi juga merupakan bantuan dari semua keluarga dan kerabat. Selain itu, hewan yang dikorbankan itu juga dibagi-bagikan, termasuk disumbangkan ke rumah-rumah ibadah. Pesta ini sesungguhnya menjadi simbol dari upaya melestarikan tradisi tolong-menolong dan gotong-royong.
Bagi orang Jawa, tradisi slametan yang dilaksanakan secara turun temurun, adalah sebuah proses mistik, yang mana merupakan tahap awal dari proses dalam pencarian keselamatan ( slamet ), yang kemudian diikuti oleh mayoritas orang Jawa dalam menuju ujung pengembaraan dalam kehidupan ini, yakni menuju tahap yang paling akhir, kesatuan kepada Tuhan.
Acara slametan berikutnya adalah disaat adanya kematian, biasanya meliputi :
1. Slametan 3 harian
2. Slametan 7 harian
3. Slametan 40 harian
4. Slametan 100 harian
5. Slametan tahun ke 1
6. Slametan tahun ke 2
7. Slametan tahun ke 3
8. Slametan 1000 hari dst
Ada pula slametan menurut adat Kejawen yang biasa disebut 'Penyempurnaan Roh", yang dilaksanakan pada saat kematian, yang ditandai dengan sesajen 'Tumpeng Ungkur - Ungkur', yang memiliki makna bahwa almarhum/almarhumah telah 'mungkur', meninggalkan dunia ini.
Demikian, kiranya kita dapat mengambil sisi baik dari sebuah budaya dan tradisi Jawa, yang menjadi tugas kita adalah melestarikannya untuk kebaikan putra wayah dan dapat dijadikan sarana untuk mikul dhuwur mendhem jero bagi keselarasan hubungan kita dengan alam dan menjunjung tinggi nilai leluhur yang perlu di uri-uri keberadaannya.
Dengan banyaknya ritual kematian yang berbeda di Indonesia, semakin membuat Indonesia indah akan keragamannya. Intinya tujuan dari ritual kematian di Indonesia adalah mengenang kepergian orang tersebut hingga mampu mengantarkan pada peristirahatannya yang terakhir.

Kamis, 20 Mei 2010

ini tugas kuantitatifku, mana punyamu ?

Film kartun termasuk salah satu tontonan televisi yang masih banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, salah satunya anak-anak. Film kartun disukai karena mengandung unsur hiburan, sumber informasi, edukasi, dan berperan sebagai fasilitasi serta substitusi dari hubungan sosial. Menurut Dr. Rose Mini A. Prianto, M. Psi., psikolog yang juga sekaligus pendiri Taman Kreativitas Anak Indonesia, film kartun bisa membantu anak-anak untuk mengasah daya pikir dan imajinasinya serta menanamkan berbagai nilai dan etika. Anak-anak dapat melakukan pembelajaran dengan cepat, mereka mampu menyerap informasi bahkan mengaplikasikannya dengan baik. Maka dari itu film kartun harus bebas dari unsur kekerasan atau sifat-sifat tercela lainnya (parenting.co.id). Sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran pasal 36 ayat 5, melarang isi siaran yang (a) bersifat fitnah, mengasut, menyesatkan dan/atau bohong, (b) menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalah-gunaan narkotika dan obat terlarang, atau (c) mempertentangkan suku, agama, ras, dan antargolongan.
Sayangnya di Indonesia masih banyak film kartun yang sarat dengan kekerasan atau sadisme. Sri Andayani (1997) melakukan penelitian terhadap beberapa film kartun Jepang, seperti Sailor Moon, Dragon Ball, dan Magic Knight Ray Earth. Ia menemukan bahwa film tersebut banyak mengandung adegan antisosial (58,4%) daripada adegan prososial 41,6%). Hal ini sungguh ironis, karena film tersebut bertemakan kepahlawanan. Studi ini menemukan bahwa kategori perlakuan antisosial yang paling sering muncul berturut-turut adalah berkata kasar (38,56%), mencelakakan 28,46%), dan pengejekan (11,44%). Sementara itu kategori prososial, perilaku yang kerapkali muncul adalah kehangatan (17,16%), kesopanan (16,05%), empati (13,43%), dan nasihat 13,06%).Temuan ini sejalan dengan temuan YLKI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia), yang juga mencatat bahwa film kartun bertemakan kepahlawanan lebih banyak menampilkan adegan antisosial (63,51%) dari pada adegan pro sosial (36,49%).
Dalam penelitian Pediatrics menyebutkan anak-anak usia 2-5 tahun yang sering menyaksikan film kartun yang menunjukkan kontak fisik memiliki kecenderungan bersikap agresif dan tidak patuh di masa mendatang.

Konsep : Agresi
Dari konsep yang peneliti bahas dapat diketahui definisi agresi. Teori tentang perilaku agresif banyak dikemukakan oleh para ahli, ada yang mengatakan bahwa perilaku agresif merupakan sifat bawaan, sedangkan ahli yang lain memandang karena adanya lingkungan. Berbagai pandangan tersebut diuraikan berdasarkan minat pada bidang yang ditekuninya. Di bawah ini akan dijelaskan dalam beberapa teori tentang perilaku agresif, yaitu:
 Perilaku Agresif sebagai Perilaku Bawaan
Freud (Barbara, 2005) dengan teorinya berpandangan bahwa perilaku individu didorong oleh dua kekuatan dasar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sifat kemanusiaan, yaitu perilaku agresif itu berasal dari insting mahluk hidup yang pada dasarnya pada diri manusia terdapat dua macam insting, yaitu insting kehidupan (eros) dan insting kematian (thanatos). Insting kehidupan terdiri atas insting reproduksi atau insting seksual dan insting-insting yang ditujukan untuk pemeliharaan hidup, sedangkan insting kematian memiliki tujuan untuk menghancurkan hidup individu (Hudaniyah dan Dayakisni, 2003). Dalam teori ini perilaku agresif merupakan ekspresi dari adanya insting kematian. Insting inilah yang menjadi patokan untuk menjelaskan adanya beberapa bentuk tingkah laku agresif seperti peperangan ataupun bunuh diri. Freud (Baron dan Byrne, 2000) beranggapan bahwa insting mati yang dapat menjelaskan perilaku agresif mempunyai sifat katarsis atau pelepasan ketegangan yang dapat merugikan masyarakat.
 Perilaku Agresif sebagai Perilaku Belajar
Menurut teori belajar, kondisi dan tingkah laku agresif terhadap individu lain bukan bersifat instingtif, tetapi diperoleh melalui belajar. Sears, dkk (1995) menyatakan mekanisme utama yang menentukan perilaku agresif manusia adalah proses belajar masa lampau. Perkembangan ini disebabkan oleh proses belajar. Belajar melalui pengalaman coba-coba, pengajaran moral, instruksi khusus, pengalaman diri sendiri melalui pengamatan terhadap orang lain akan membantu mengajarkan cara merespon pada individu. Individu juga mempelajari bermacam-macam bentuk tingkah laku yang dapat diterima oleh masyarakat melalui cara mempelajari akibat penampilan dari respon tersebut (Sears, dkk, 1995).

 Perilaku Agresif sebagai Perilaku Belajar Sosial
Teori belajar sosial menekankan kondisi lingkungan yang membuat seseorang memperoleh dan memelihara respon-respon agresif. Asumsi dasar teori ini adalah sebagian besar perilaku individu diperoleh sebagai hasil belajar melalui pengamatan (observasi) atas perilaku yang ditampilkan oleh individu-individu lain yang menjadi model (Hudaniyah dan Dayakisni, 2003).
Motivasi individu untuk mengamati dan mengungkapkan atau mencontoh tingkah laku model akan kuat apabila model memiliki daya tarik dan memiliki efek yang menyenangkan atau mendatangkan penguatan (reinforcement). Sebaliknya, individu pengamat kurang termotivasi untuk mencontoh perilaku agresi itu tidak memiliki daya tarik dan dengan agresi yang dilakukannya si model tidak menyenangkan, efeknya negatif atau hukuman (Hudaniyah dan Dayakisni, 2003).
Proses modelling menjelaskan bahwa anak mempunyai kecenderungan kuat untuk berimitasi (meniru), mudah berimitasi terhadap figur tertentu, misalnya tokoh yang terkenal, orang-orang sukses dan orang yang sangat akrab serta sering mereka temui karena perilaku orang di sekitarnya dapat dipakai sebagai model yang ditirunya.
Dengan adanya paparan di atas, peneliti mengajukan penelitian kuantitatif dengan menggunakan perilaku agresi sebagai variabel Y sedangkan variabel X peneliti menggunakan konsep perilaku belajar sosial. Sesuai dengan penjelasan dari beberapa penelitian sebelumnya bahwa banyak faktor yang mempengaruhi tontonan film kartun terhadap agresi anak.
mau pamer dikit.
sebelumnya ga pernah bikin surat cinta, sekalinya bikin malah jadi 3 halaman ;p
Dear Pacar,
Tulisan ini menggambarkan sebagian perasaan yang tidak bisa aku ucapkan secara langsung.
Tidak disangka kita sudah 2 tahun menjalani hubungan ini. Senang, sedih, marah, kecewa, dan bangga menjadi rasa-rasa yang tidak sanggup dilupakan.
Pacar, kamu bilang aku cantik, terima kasih, tapi memang itu adanya, aku suka waktu kamu cemburu, kamu bilang banyak yang suka aku dan kamu tidak suka, dalam hati aku bangga, karena aku belum kehilangan pesonaku. Aku suka karena kamu memperhatikanku.
Pacar, kamu bilang aku sabar, memang, kamu tahu aku selalu menjaga dan merawatmu, berusaha selalu menemanimu dan menghabiskan waktuku dengamu.
Pacar, kamu bilang aku cerewet, maaf, bukan untuk mengatur hidupmu hanya menjaga hidupmu agar lebih teratur. Aku tidak suka kamu begadang, tidur pagi kemudian sakit, aku tidak mau.
Pacar, kamu bilang aku lucu. Apa yang aku lakukan selama ini hanya ingin melihatmu tertawa, bukan hanya tersenyum.
Pacar, kamu bilang aku gaul. Aku memang banyak teman, aku juga tidak bisa hidup tanpa mereka, mereka saksi hidup kisah cinta kita.
Pacar, kamu bilang aku keren. Dalam hati sebenarnya sangat tersiksa, aku tidak pintar dandan, tapi aku mau menarik perhatianmu, aku tidak mau kalah dengan cewek-cewek di luar sana. Aku selalu menunggu komentarmu atas apa yg aku pakai tiap hari.
Pacar, km bilang aku seksi. Sesungguhnya aku sangat berusaha menjaga berat badanku, aku tidak mau terlalu gemuk, karena badanku yang pendek, aku juga tidak mau terlalu kurus, karena bisa terlihat kurang gizi.
Pacar, kamu bilang aku ambisius. Bagus kan, aku pekerja keras yang mau bekerja bisa bantu kita kalau benar-benar kita jadi suami istri.
Pacar, kamu bilang aku penyayang. Aku sayang anak-anak kecil, aku sayang keluargaku, aku sayang kamu, tapi aku tidak sayang hewan-hewan. Maaf aku bukan penyayang binatang.
Pacar, kamu bilang aku gampang bosan. Maaf Pacar, aku bukan manusia sempurna, mood suka naik turun. Bosan atau tidak bosan, tetap aku di sisimu.
Pacar, kamu bilang aku suka marah-marah kalau mau mens. Tapi ketahuilah, cuma kamu satu-satunya yang bisa mengerti aku waktu PMS.
Pacar, kamu bilang aku pemalas. Sebenarnya bukan malas, tapi aku cepat menjadi bosan akan sesuatu. Aku tidak suka rutinitas. Aku ingin hal-hal baru, menghadapi yang belum pernah aku hadapi, menyelesaikan sesuatu yang menarik perhatian dan minatku.
Pacar, kamu bilang aku suka menyanyi. Aku mau terlihat indah di depanmu, dengan bernyanyi, aku bisa menyampaikan kata-kata indah dan nada-nada cinta.
Pacar, kamu bilang aku manja. Aku manja karena memang terlahir sebagai anak bungsu. Tapi seringkali aku menjadi mandiri dan dewasa di luar keluargaku.
Pacar, kamu bilang tertawaku aneh. Kamu mungkin tidak pernah mendengar tawa seperti itu sebelumnya. Aku juga tidak tahu kenapa seperti itu, tapi ku sadari 1 hal yang pasti, kamu akan mengingat tawaku di sepanjang hidupmu.
Pacar, kamu bilang aku tidak suka difoto. Kamu keliru, aku sangat suka difoto. Hanya rasanya aneh jika kamu yang memfoto. Makanya aku lebih suka jika kamu ikut bergaya di sampingku untuk difoto oleh orang lain.
Pacar, kamu bilang aku tidak suka diberi bunga. Mengapa harus bunga? Itu sekedar indah. Hanya bisa dipandang mata, wangi pun tidak terlalu. Aku tahu kamu berusaha keras untuk memberiku sesuatu, aku menghargai semua pemberianmu. Cari kado lain yang lebih bermanfaat dan manis. Aku suka kejutan dan kamu tahu itu. Terima kasih, Pacar.
Pacar, kamu bilang aku suka olah raga. Ya benar, aku sangat menyukainya, apalagi berenang. Tidak salah kan dulu kita pernah snorkling di Gili Trawangan dan itu rasanya sangat menyenangkan.
Pacar, kamu bilang aku suka travelling. Hampir tiap minggu aku pergi ke luar kota. Aku mudah bosan Pacar, kalau tidak ada kesibukan di Surabaya, bisa kita pergi. Ketika kamu masuk di kehidupanku, kamu jadi mengerti kan rasanya pergi kemana-mana dengan orang yang disayangi? Sangat menyenangkan. Sekarang kita jadi punya banyak cerita.
Pacar, kamu bilang aku ceria. Itu bagus. Aku bisa membuat keadaan menjadi lebih baik. Jarang kan kita diam-diam karena kekurangan kata? Karena aku selalu berusaha untuk selalu terlihat menyenangkan.
Pacar, kamu bilang aku wangi. Aku sengaja membuat seperti itu. Aku suka ketika kamu bau-bau tanganku. Aku suka menjadi harum setiap saat. Bukan hanya untukmu, tapi juga untukku..
Pacar, mengapa hampir setiap saat kamu genggam tanganku? Jujur sebenarnya aku tidak terlalu menyukainya. Kamu bilang tidak mau kehilangan aku. Pacar, aku tidak kemana-mana, tidak akan tiba-tiba menghilang seperti jin.
Pacar, kamu tahu, aku tidak ingin kamu romantis, aku ingin kamu apa adanya, kamu nyaman di dekatku, aku nyaman di dekatmu..
Pacar, kamu tahu, aku tidak ingin kamu menangis, aku tidak suka kamu terlihat lemah. Sebisa mungkin menangislah di pundakku.
Aku juga bisa menerima sedihmu. Sama ketika kamu terima sedihku.
Pacar, mungkin serangkaian kalimat ini tidak bisa menjadi indah, menjadi romantis ternyata tidak mudah. Aku bukan pujangga dan aku tidak menuntutmu menjadi romantis, sama ketika aku tidak menuntut diri sendiri untuk menjadi romantis.
Pacar, tidak ada yang salah dengan hubungan ini, cinta memang tidak bisa dipaksakan. Semoga memang kamu orangnya, satu.

Rabu, 17 Maret 2010

RAFTING PALING SERU DALAM HIDUP SAYA


Sebelum liburan semester 5 berakhir, saya menyempatkan diri untuk berlibur di Probolinggo bersama teman-teman SMA. Tentu saja tujuan utama kami adalah rafting/arum jeram. Sesampainya di sana, kami terkejut karena arus sungai sangat deras. Sebelumnya kami menyadari bahwa saat itu sedang hujan deras, namun kami tidak menyangka bahwa arus sungainya sederas itu. Menurut kami, rafting saat itu adalah yang paling seru dengan arus sungai yang sangat deras.
Di foto ini, saya dengan Ratih, sahabat saya sejak SMA. Dia baru pertama kali rafting. Dia sempat shock melihat arus yang sangat deras.
Kami berangkat menggunakan 6 perahu, maklum, jumlah kami semua 14. Tiap perahu terdapat 3-4 guide.
Mulanya perjalanan lancar. Lama-kelamaan, saya melihat beberapa teman saya dari perahu lain terjatuh, bahkan yang sampai terantuk batu.
Saya merasa baik-baik saja dibanding perahu lain ketika pada arus yang sangat deras, guide yang berada di belakang teman saya melakukan atraksi 'jumping' kemudian kehilangan keseimbangan sehingga jatuh menimpa teman saya, Bodit, dan tanpa sengaja Bodit menimpa saya. Tangan saya menjadi bengkak dan memar-memar bahkan tidak bisa digerakkan beberapa saat. Salah satu guide di perahu saya melarang saya menggunakan dayung. Jadi, hanya duduk manis dan berpegangan pada tali di perahu tersebut.
Saya sama sekali tidak merasa kapok, karena rafting kemarin itu sangat menyenangkan, meskipun akhirnya badan jadi sakit akibat memar, tapi itu semua tidak sia-sia karena kejadian-kejadian seru dan lucu terjadi.